Konami akhirnya mengumumkan 7 lisensi liga
baru yang akan hadir di PES 2019. Ketujuh liga tersebut adalah :
1. Russia・Russian
Premier Liga
2. Argentina ・Superliga
Quilmes Clásica
3. Denmark・Superliga
4. Portugal・Liga
NOS
5. Switzerland・Raiffeisen
Super League
6. Scotland・Ladbrokes
Premiership
7. Belgium・Jupiler
Pro League
Apakah pengumuman itu berhasil memuaskan dahaga
player PES akan lisensi ? Sayangnya, berdasarkan apa yang kami temukan dari
berbagai media dan forum online Indonesia, pengumuman ini justru menghadirkan
kekecawaan mendalam. Bahkan tidak sedikit yang mencaci maki dan melontarkan
sumpah serapah serta langsung mengecap PES 2019 akan GAGAL. Apa sebab ? Ketujuh
liga yang diumumkan bukanlah liga terkemuka sekelas EPL ataupun La Liga dan
dianggap tidak mampu menutup kekecewaan fans atas hilangnya lisensi UCL.
Sepadankah
?
Kehilangan lisensi UCL memang
menyisakan luka tersendiri di hati player PES. Namun, pengumuman 7 liga baru
itu merupakan bukti bahwa Konami masih terus berusaha untuk menambah lisensi di
gamenya. Konami tidak tinggal diam saat kehilangan lisensi UCL. Belum
lagi, masih ada 2 liga yang masih disembunyikan Konami.
Pertanyaannya sekarang adalah, sepadankah
kehadiran 7 liga baru dengan kehilangan lisensi UCL ? Berikut analisis
singkat kami.
Konami
kurang baik memanfaatkan lisensi UCL
Seperti yang sudah diketahui
sebelumnya, lisensi UCL merupakan lisensi yang bersifat ekslusif PES,
membuat sang kompetitor tidak dapat memanfaatkan nama dan segala atributnya untuk
dimasukkan ke dalam gamenya.
Namun, apakah lisensi ini berhasil
diperlakukan secara ‘eksklusif’ juga ? Sayangnya, tidak. Selain hadirnya mode
khusus UCL dengan nuansa masing-masing kompetisi, tidak ada perlakuan
spesial lain terhadapnya. Baru pada PES 2018, yang merupakan seri terakhir PES
dengan lisensi UCL di dalamnya, Konami menghadirkan stadion khusus di
mode itu yang bernama The Ultimate Stage.
The Ultimate Stage - sebuah invoasi yang sayangnya hadir terlambat |
Berdasarkan fakta di atas, tentu
lisensi UCL dirasa hanya menghamburkan uang untuk membeli sesuatu yang
tidak dapat dimanfaatkan dengan optimal. Melepas lisensi UCL merupakan
langkah yang cukup bijak.
Lisensinya
yang Hilang, Bukan Kompetisinya, Apalagi Klubnya
Kehilangan lisensi tidak serta merta
membuat kompetisinya hilang dari PES. Kompetisi UCL masih tetap ada,
hanya saja tidak boleh menggunakan nama
UCL serta berbagai atribut di dalamnya karena hilangnya lisensi
itu.
Hilangnya lisensi La Liga tidak membuat Real Madrid dan CR7 ikut menghilang |
Masih belum paham ? Ingat kejadian hilangnya
lisensi Liga Spanyol ? Apakah hilang begitu saja ? Tidak. Liga Spanyol tetap
hadir, hanya saja dengan nama Spanish League, bukan dengan nama La Liga. Begitu
juga yang akan terjadi dengan UCL.
Ketiadaan lisensi ini pun tidak berpengaruh terhadap jumlah klub yang hadir di PES. Tidak ada penurunan jumlah klub yang diakibatkan hilangnya lisensi ini. Klub peserta UCL, baik yang terlisensi (seperti Liverpool) maupun yang tidak (seperti MD White), tetap akan hadir di PES.
On 18th April, 2018, UEFA made an announcement that our partnership with them will come to an end after the 2018 Champions League final in Kyiv. We would like to assure our fans this will not have any negative impact on our licensed players, club teams and other similar elements that are already implemented in our football related games.
Ketiadaan lisensi ini pun tidak berpengaruh terhadap jumlah klub yang hadir di PES. Tidak ada penurunan jumlah klub yang diakibatkan hilangnya lisensi ini. Klub peserta UCL, baik yang terlisensi (seperti Liverpool) maupun yang tidak (seperti MD White), tetap akan hadir di PES.
Kehadiran
Liga Baru yang (Sangat) Berpeluang Menguntungkan
Menguntungkan Konami ? Pasti. Tapi
apakah menguntungkan fans juga ? Iya. Berikut penjelasan singkatnya.
Dari segi perusahaan dan game itu
sendiri, kehadiran ketujuh liga itu bisa membuat orang-orang di negara
masing-masing liga itu penasaran dan membeli gamenya, meningkatkan penjualan dan
popularitas game itu sendiri. Inilah salah satu pendekatan yang berusaha
dilakukan Konami. Bukan rahasia umum kalau PES kalah terkenal dibandingkan kompetitor
di region Eropa. Dengan adanya liga baru yang kebanyakan berasal dari Eropa,
Konami berharap setidaknya dapat meningkatkan popularitas, yang kemudian diikuti
peningkatan penjualan.
Dari segi penggemar, ketujuh liga
baru menghasilkan keuntungan yang beragam. Dimulai dari fans dan player yang liganya
masuk ke dalam daftar ketujuh liga itu.
Siapa yang tidak ingin memainkan klub
asal kotanya ataupun negaranya ? Ini merupakan salah satu alasan aktifnya
berbagai komunitas PES dari berbagai penjuru dunia dalam menghadirkan liga negaranya
ke dalam game. Di Indonesia pun demikian, baik gratis maupun berbayar, banyak
patcher dalam negeri berlomba-lomba menghadirkan patch dengan timnas dan liga
Indonesia di dalamnya. Dan pasti banyak di antara kita yang mengharapkan liga
Indonesia hadir secara resmi di PES.
Celtic vs Rangers ? Why not ? |
Untuk fans yang liga negaranya tidak
masuk ke dalam daftar liga baru pun terkena dampak positifnya. Pertama dari
segi database pemain. Penambahan liga berarti penambahan pemain yang bermain di
liga tersebut. Dengan demikian, database pemain di PES 2019 akan mengalami
peningkatan cukup signifikan dibanding PES 2018. Ini tentunya akan berpengaruh
saat bermain ML. Semakin banyak jumlah dan variasi posisi serta role pemain,
semaking banyak juga pilihan pemain yang bisa Anda angkut ke dalam tim.
Kehadiran Liga NOS yang kali ini terlisensi penuh |
Lisensi penuh ini juga membuat PES
dapat memasukkan atribut tiap-tiap liga seperti scoreboard, adboard, bola,
trofi hingga stadion. Sedikitnya jumlah stadion di seri-seri PES sebelumnya
merupakan keluhan yang banyak dijumpai. Penambahan jumlah stadion dengan
masing-masing atmosfernya dapat memberikan pengalaman berbeda.
Masih
Ada Lagi
And there are TWO more left to announce at a later date. 😉😎 #PES2019 #ThePowerOfFootball— Pro Evolution Soccer (@officialpes) May 23, 2018
Masih ada 2 liga yang belum diumumkan
Konami yang sepertinya disimpan untuk kejutan. Kami sendiri juga belum tahu
liga apa yang akan dihadirkan, dan apakah ia akan berujung menjadi sebuah
kejutan yang membuat fans berteriak kegirangan atau sebaliknya. Terlepas dari statusnya
yang masih tersembunyi, usaha Konami menghadirkan setidaknya sembilan liga baru
patut diapresiasi.
Jangan
Lupakan ICC
Kehadiran ICC bantu Konami capai visi 'ML Real Season' |
Kehadiran turnamen pramusim yang cukup
terkenal ini turut membantu mengisi kekosongan UCL. Sebagai bagian dari improvisasi
yang coba dihadirkan Konami untuk mode ML, kehadirannya tidak bisa dipandang
sebelah mata.
Kesimpulan
Penambahan tujuh lisensi liga sebagai
kompensasi hilangnya lisensi UCL cukup sepadan menurut kami. Dengan pemanfaatan
lisensi UCL yang buruk dan tidak mengalami peningkatan berarti selama
bertahun-tahun. Kehadiran liga tidak terkenal pun dapat menghadirkan suasana
baru di PES. Selama Konami bisa memanfaatkan lisensi liga baru dan lisensi ICC dengan baik
ditambah komunitas moding yang tetap aktif, bukan tidak mungkin fans dapat
move on dari ketiadaan lisensi UCL.
Comments
Post a Comment